penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) adalah serangkaian aktivatas evaluasi yang dilakukan secara sistematis mengenai performa seorang karyawan, dengan cara membandingkan antara kinerja aktual dengan kinerja standar yang sebelumnya telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dengan disertai pemberian umpan balik (feedback) dalam rangka pengembangan karyawan (Evita, Muizu, & Atmojo, 2017).
Sebagai bagian dari ilmu penelitian, evaluasi kinerja menggunakan metode ilmiah – seperti penelitian lainnya – dalam mengumpulkan informasi mengenai kinerja pegawai. Pengumpulan informasi mengenai karyawan dimulai penilai dengan mengobservasi kinerja karyawan ternilai dan mencatat dalam buku kerjanya. Sejumlah organisasi menyediakan instrument khusus untuk mencatat dan mendokumentasikan kinerja ternilai sepanjang tahun. Dengan cara ini, evaluasi kinerja didasarkan pada observasi ilmiah, bukan berdasarkan ingatan penilai yang mungkin dapat lupa dan tidak lengkap.
penggunaan instrumen dalam evaluasi kinerja berbeda dengan instrument penelitian biasa. Instrument evaluasi kinerja diisi oleh penilai setelah melakukan observasi sepanjang tahun kerja. Perkecualian adalah pada self appraisal, tempat instrument diisi oleh ternilai setelah mengobservasi kinerjanya. Seperti pada penelitian kualitatif, instrument evaluasi kinerja yang sesungguhnya adalah penilai. Penilai mengobservasi kinerja ternilai dan menilai hasilnya dengan melakukan perbandingan standar kerja ternilai. Hasil penilaiannya dicatat dalam instrumen evaluasi kinerja. Jadi, instrumen evaluasi kinerja merupakan alat untuk mencatat hasil penilaian, bukan data mengenai kinerja ternilai yang diisi oleh ternilai (Rahadi,2010).
Dengan melakukan penilaian kinerja karyawan yang efektif, perusahaan mampu mengoptimalkan kompetensi karyawaannya demi tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu kinerja karyawan juga akan optimal karena karyawan akan termotivasi untuk berkinerja lebih baik lagi dari hari ke hari. Hal ini berlaku pula sebaliknya, penilaian kinerja karyawan yang tidak efektif akan memberikan banyak dampak negatif bagi perusahaan. Mulai dari munculnya keluhan karyawan, turunnya motivasi kerja karyawan, hingga tingginya intensi turnover karyawan (Evita, Muizu, & Atmojo, 2017).
Komentar
Posting Komentar